Author: gie
Tarif ojek terminal Madiun 2014
Edisi angon bocah
![](https://lh3.googleusercontent.com/-r8GF7euaMVQ/UpAhttP0HuI/AAAAAAAAAL4/fSAAiCOyKoc/s288/1385177432710.jpeg)
Sabtu pagi adalah jatahnya jalan-jalan bareng bocil
Lokasi: lapangan gulun, kota madiun
posted from Bloggeroid
Online-kan desamu, ikuti program web #1000desa GRATIS!
![]() |
salah satu fasilitator web #1000desa |
program 1000 web desa merupakan kerja kolaborasi banyak pihak untuk
mendukung pengarusutamaan isu perdesaan di Indonesia. Pandi sebagai
lembaga pengelola domain menggratiskan penggunaan domain desa.id selama
satu tahun bagi desa-desa yang ingin membuat website.
Indonesia memiliki keragaman budaya yang tersebar di desa-desa. Bila
desa bisa menyebarluaskan informasi dari wilayahnya, maka konten
internet Indonesia sangat kaya dan unik
Penggagas program 1000 web desa gratis mengajak seluruh kalangan yang
memiliki perhatian pada isu perdesaan untuk menjadi mitra kerja untuk
mewujudkan desa melek teknologi informasi.
Membuat bulletin jumat sederhana dengan Scribus
Tetapi aplikasi apa yang halal yang bisa dipakai untuk membuat proyek kami ini? Seraya mengingat-ingat apa yang pernah disharingkan oleh salah seorang rekan di Komunitas Linux Madiun, mas Henry yang secara tidak langsung kurang lebih, “Bagaimana bisa dakwah untuk mengajak orang menuju kebenaran tapi dilakukan dengan program bajakan?” Dan akhirnya saya teringat aplikasi open source ini.
- Aplikasi penerbitan Scribus
- Artikel menarik dan niat yang tulus
Bisa dicari di google atau dari buku-buku perpustakaan, untuk niat kembali ke hati masing-masing.
Cara Meracik
Dan kebetulan juga buletin yang saya buat itu berlipat tiga, jadi hampir seluruhnya saya mencontoh tutorial di atas. Sekian dan selamat mencoba. Salam open source.
Opo timbangane iki rusak tho dhe?
Persangkaan
Propinsi kok jalannya banyak yang berlubang
Kabupaten kok banyak orang miskinnya
Kecamatan kok banyak anak putus sekolah
Desa kok banyak sawah gagal panen
Masjid kok banyak tukang gosipnya
Rumah kok banyak pertengkarannya
Mindset positif
Negara kok banyak pejabat amanahnya
Propinsi kok jalannya banyak yang mulus
Kabupaten kok banyak orang yang makmur
Kecamatan kok banyak anak berpendidikan
Desa kok banyak sawah subur
Masjid kok banyak tukang ngajinya
Rumah kok banyak kasih sayangnya
yang baik-baik saja. Itulah kenapa banyak motivator yang mendorong kita
untuk selalu positif thinking.
Lalu, ada yang bilang kalau
kepedulian di negeri ini sudah banyak berkurang. Tapi semoga saja bukan
karena banyak yang berprasangka sudah banyak orang yang mikirin dirinya
sendiri.
Apakah kita peduli? Bisa iya bisa tidak. Tapi setidaknya
kita peduli terhadap hati kita, dengan menyuruhnya banyak-banyak
berpositif thinking.
Salam jumat peduli
Partai Kudu Salah
1. Mbiyen pas kasuse bank plecit kenthir, Partikus iki semangat tenan kasus kuwi sing jare ngrugikne negoro nganti 6.700 repes, padahal sing dicurigai kuwi konco kenthele sing dadi ketua nang grup arisan Kowalisi. Ana sing ngucap, wong wis dadi konco kenthel kok wani nglawan ketuane, dadi wong kok munapik, metu wae seko arisan.
Lha terus umpama ngene, yen Partikus kuwi mau tetep ndukung kanca kenthele tumrap dugaan bocore duit rakyat, mesti yo akeh sing ngocap, jare parte mbelani rakyat, pro wong cilik, dudu wong licik utowo koruptor, dasar munapik!
Ngono salah, ngene salah. Cocok tenan ro jenenge, Partikus, mbiyen ki piye sing nggolek jeneng.
2. Sing lagi anget-angete, undhak-undhakan lengo gas, sing jare isoh marakne anggaran negoro jebol umpomo gak diundhakne, opo iyo sih? Yen kuwi aku ga mudeng yo cah, aku dudu ahline :p
Critane yo sih pancet, Partikus vs Kanca kenthele, Partikus emoh yen lengo gas diundhakne, sing diusulke karo pak ketua arisane. Yo opo iki? Dadi anggota ki kudu manuk, eh manut ro ketuane, ojok mencla-mencle, munapik! (Metu meneh)
Lha terus, yen umpama Partikus iki melok-melok ketuane, ndukung ngundhakne lengo gas, mesti yo akeh le ngomong, jare peduli wong cilik, lha kok malah ndukung ki piye tho, munapik!
Mesakne temen tho kowe kusss…. Partikus…. ngono salah, ngene yo salah. Opo mending ganti jeneng ae? Dadi Partai Kudu Bener, alias Partai Kuner, trus lambange gambar kunir, pahit ning marai waras.
posted from Bloggeroid
Tetanggaku, keluarga terdekatku
Mereka, tetangga-tetangga baik itu, dengan suka rela berinisiatif membawa si kecil ke rumah sakit. Ya, mereka tetangga yang baik, salah satu kebahagiaan disamping istri yang sholihah dan rumah yang lapang. Sempat terpikir, bagaimana jika mereka ada dendam atau rasa tidak senang kepada keluarga kami. Masih maukah mereka menolong anak kami? Sungguh pesan mulia Rosululloh saw. tentang memuliakan tetangga ini sangat benar, dan ungkapan tetangga adalah keluarga yang terdekat itu pas. Toh, jika ada apa-apa yang paling tahu dan bisa dimintai tolong lebih dahulu itu mereka, bukan keluarga yang jaraknya ratusan kilometer.
Jadi, muliakanlah tetanggamu, karena bukan termasuk ummat Rosululloh saw. orang yang tidak memuliakan tetangganya.
posted from Bloggeroid
Apah iwik…
sampai menabrak kipas angin.
“Udah abis”, sungut si anak yang melemparnya.
“Udah abissss…”, adiknya membeo sambil tetap
minum susunya yang masih separo.
“Mas, Kalo udah abis, tolong kotaknya dibuang ke
tempat sampah ya”
Si kakak menggeleng dengan cepat.
“Itu sampah lho, mas”
“Atu sampah emoh”, sahutnya sambil tetap geleng
kepala.
Hmm…ya sudahlah. Memang anak ini kalau udah
bilang emoh harga mati deh. Kadangkala, masalah
sampah pun bisa jadi tangisan setengah jam.
Tapi tiba-tiba si adik mendatangi kakaknya,
“Apah…Wik,apah.”
“Emoh, atu adek emoh”, reflek si kakak menepis
tangan adik di bahunya.
Sambil tetap menggumam iwik apah iwik apah si
adik memungut kotak susu kakaknya lalu berlari ke
dapur. Tujuannya…tempat sampah!
Sebelum mengulurkan tangan ke tempat sampah, ia
menoleh kakaknya lalu sambil mengangguk-angguk
berkata, “Apah. Iwik apah”
Yah, terkadang saat mengajarkan sesuatu, belum
tentu yang ditangkap sama dengan yang
dimaksudkan. Terkadang seseorang yang
dituju,namun sampai kepada yang lain.
Terimakasih boys, kalian mengajarkan ibu banyak
hal.
Ibu sayang kalian, selalu
Madiun, 11 Mei 2013
posted from Bloggeroid